Murid SDN Rejosari Setahun Lebih Mengungsi

id murid sdn, rejosari setahun, lebih mengungsi

Pekanbaru, 25/5 (ANTARA)- Sebanyak 407 murid SDN 013 Kelurahan Rejosari, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, tercatat telah sejak lebih dari setahun lamanya mengungsi atau numpang belajar di SD lain.

"Sejak sekolah kami dilanda kebakaran 7 April 2009, hingga kini para murid masih harus numpang belajar di sekolah lain," kata Kepala Sekolah Negeri 013 Marpoyan Damai, Hj Daniah Usman, di Pekanbaru, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu sehubungan tidak adanya kejelasan dari pemerintah mengenai rencana perbaikan atau pembangunan gedung sekolah yang baru.

Selama ini murid SDN tersebut numpang belajar di sekolah tetangga, yakni SDN 041 dan SDN 006 Marpoyan Damai.

"Kami sudah pernah melaporkan hal ini kepada dinas pendidikan, bahkan pihak dinas pun sudah pernah turun ke lapangan, namun belum juga ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan," katanya.

Selain belum bisa dipakai tempat belajar mengajar, gedung sisa amukan si jago merah itu juga kondisinya sangat membahayakan.

Belum lama ini, bagian tembok bangunan yang roboh telah menimpa dan menewaskan korban Astid Julivia, bocah berusia empat yang tengah bermain di kawasan itu.

Melihat itu, ia mengharapkan gedung SDN tersebut dapat secepat mungkin dibangun kembali.

"Kami harapkan secepatnya dapat dibangun kembali, sebab proses belajar-mengajar tidak akan efektif jika murid harus terus-menerus mengungsi," katanya.

Di tempat terpisah, Zulfan S, anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, mengatakan bahwa dinas pendidikan harus tanggap terhadap kejadian itu, karena kalau tembok sisa kebakaran tidak segera dirobohkan, dikhawatirkan dapat menimbulkan korban berikutnya.

"Tembok setinggi dua meter saja sudah makan korban jiwa, bagaimana dengan bangunan sekolah ini kalau roboh, tentu akan menimbulkan korban jiwa yang lebih banyak. DPRD meminta kepala dinas pendidikan untuk tanggap terhadap permasalahan sekolah yang sudah setahun lebih tertimpa musibah itu," ujarnya menegaskan.

Ditambahkan Zulfan, ini juga bertanda lemahnya pengawasan dari dinas pendidikan mengenai sekolah- sekolah yang tidak layak dan harus segera dibangun.

"Ini merupakan permasalahan urgen tidak bisa ditunda-tunda, karena kondisi SDN 013 memang sudah tidak layak pakai lagi. Kami menilai kepala dinas pendidikan lemah dalam pengawasan sekolah-sekolah yang sudah tidak layak lagi dan harus segera dibangun," katanya.

Sementara itu anggota DPRD dari Komisi III, Dasrianto mengatakan bahwa ini bukti tidak tanggapnya kepala dinas dengan dunia pendidikan, baik menyangkut infrasturktur maupun aspek mutu pendidikan.

"Ini satu bukti lagi bahwa kepala dinas pendidikan tidak tanggap dan lemah dalam pengawasan, baik itu pengawasan tentang infrasturktur maupun mutu pendidikan. Bagaiamana mau belajar dengan baik, sementara siswa SDN 013 harus numpang ke SDN lain. Saya rasa ini baru pertama kali ada murid SD negeri harus menumpang ke SDN negeri lain dalam waktu yang cukup lama," ucapnya menjelaskan.

Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru M Sabaruddi ST mengatakan bahwa seharusnya ini menjadi perhatian dinas pendidikan, karena sudah lebih setahun terbakar namun belum juga ada tanda-tanda dibangun.

"Ini seharusnya menjadi perhatian dinas pendidikan, karena sudah setahun lebih terbakar namun belum juga dibangun. Atau paling tidak dihancurkan sekalian, biar tidak lagi menelan korban," katanya geram.

Berdasarkan pantauan di lapangan, tampak kondisi SDN 013 sangat memprihatinkan. Puing-puing sisa kebakaran setahun yang lalu, masih terlihat berserakan.

Tampaknya tidak ada inisiatif dari pejabat yang terkait untuk membersihkan sisa puing-puing tersebut, bahkan tembok yang terbakar diduga akan dapat menimpa siapa saja yang berada di sekitar lokasi tersebut.