Pekanbaru (Antarariau.com) - Legislator DPRD Riau meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah proaktif melakukan tindakan pencegahan dalam menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan, mengingat sejumlah titik panas mulai terdeteksi sepekan terakhir.
Ketua Komisi V DPRD Riau Aherson di Pekanbaru, Senin mengatakan telah melakukan komunikasi dengan BPBD Riau dan meminta untuk segera aktif melakukan patroli di kawasan rawan karhutla.
"Kita tekankan pada BPBD lebih intens dari sekarang dicegah, persiapkan sumber air di kampung-kampung yang rawan karhutla. Sudah kita sampaikan tadi, mereka (BPBD) langsung bergerak. Upaya-upaya seperti itu sangat kita harapkan," ujar Aherson.
Disinggung mengenai perpanjangan status siaga karhutla, Aherson mengatakan masih berlaku hingga Desember 2017 ini. Dengan adanya status tersebut, semua peralatan yang memperkuat armada penanggulangan Karhutla dari Pemerintah pusat dapat dikerahkan.
"Bantuan pusat yang berkaitan dengan pemadaman api seperti helikopter masih disiagakan hingga Desember 2017 nanti, kalau status ini dicabut maka tentu pusat akan menarik segala fasilitas yang ada didaerah," ujar Politisi Demokrat ini.
Sementara terkait anggaran penanganan Karhutla, lanjut dia, terjadi pengurangan anggaran sebesar Rp8 miliar dari tahun lalu. Rasionalilasi anggaran tidak berdampak pada program-program upaya pencegahan.
"Sumber pencegahannya tidak di kurangi sama sekali. Hanya saja pelatihan dan fasilitas peralatan yang dikurangi," ujarnya.
Namun jika anggaran Karhutla yang dikucurkan ternyata tidak mencukupi, lanjut dia, alternatif lainnya bisa menggunakan pos anggaran Biaya tak terduga yang bernilai hampir Rp15 miliar.
"BTT bisa digunakan kapan saja, dan kita siap untuk mengerahkan jika diperlukan," sebut Aherson.
Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi empat titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Senin.
"Empat titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen terdeteksi di Bengkalis, Pelalawan dan Dumai," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi.
Ia merincikan, ke empat titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua pada Selasa pagi ini masing-masing menyebar di Bengkalis dua titik tepatnya di Kecamatan Pinggir.
Sementara dua titik lainnya terpantau di Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan dan Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai.
Dari empat titik panas tersebut ia menuturkan dua titik lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.
Keberadaan titik panas maupun titik api di Provinsi Riau cenderung turun setelah pada akhir pekan lalu lonjakan titik-titik panas. Hal itu diakibatkan wilayah Provinsi Riau minim hujan selama lebih kurang dua pekan lamanya.
Menurut Slamet, hal itu disebabkan cuaca di Riau dipengaruhi oleh adanya badai tropis Lan yang terjadi di Samudera Pasifik tepatnya Timur Filipina.
Berita Lainnya
BPBD: Puting beliung landa tiga desa di Kabupaten Jepara, 121 rumah rusak
22 April 2024 12:28 WIB
Riau ajukan bantuan helikopter untuk padamkan karhutla
29 March 2024 12:29 WIB
Kabupaten berstatus siaga darurat karhutla Riau bertambah
27 March 2024 20:49 WIB
BPBD DKI sebut tanggul kali Hek Jaktim jebol karena debit air yang tinggi
25 March 2024 10:32 WIB
Karhutla di Meranti meluas, titik api menyala sampai malam hari
23 March 2024 22:36 WIB
BPBD Jember minta masyarakat agar tetap waspada terhadap gempa di Tuban
22 March 2024 16:03 WIB
BPBD sebut curah hujan ekstrem terjadi di tiga wilayah Jakarta
22 March 2024 12:26 WIB
Tiga kabupaten di Riau siaga darurat karhutla
22 March 2024 7:54 WIB