Pekanbaru, 25/5 (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring, di Pekanbaru, Selasa, meluncurkan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) untuk 5.748 kecamatan di seluruh Indonesia.
Layanan itu merupakan bagian dari program "Universal Service Obligation (USO)", yang menyediakan internet murah untuk pemberdayaan masyarakat di daerah terisolir.
"Layanan ini bertujuan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di bidang informasi dan komunikasi, serta untuk meningkatkan peranan kelompok-kelompok masyarakat sebagai wahana partisipasi mereka dalam pelaksanaan pembangunan," kata Tifatul Sembiring.
Peluncuran PLIK dilakukan disela penyelenggaran Pekan Informasi Nasional (PIN) yang dihadiri sekitar 1.000 peserta dari sejumlah provinsi. Dalam program tersebut, lanjutnya, Kominfo telah menentukan empat perusahaan jasa informasi dan teknologi komunikasi untuk pengadaan perangkat dan jaringan internet melalui proses tender, diantara adalah PT Aplikanusa Lintasarta dan PT Telkom.
"Pemasangan perangkat bisa dilakukan dengan cepat dan program ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2010," ujarnya.
Menkominfo sempat menguji coba layanan PLIK untuk melakukan "video conference" dengan warga di Kecamatan Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, Tifatul juga menyapa warga di Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kecamatan Brastagi di Provinsi Sumatera Utara.
"Saya berharap bantuan pemerintah ini digunakan untuk hal yang positif, terutama untuk membantu belajar siswa," katanya.
Wakil Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan, Benny A Litelnoni, melalui layanan video mengatakan sangat bersyukur dengan adanya program tersebut. Sebab, layanan PLIK yang ditempatkan di SMAN I Kecamatan Soe itu adalah yang pertama di daerah tersebut. Sedangkan, daerah itu hingga kini masih cukup terisolir dan berjarak sekitar 110 kilometer dari Kupang, Ibukota NTT.
"Kami sangat senang karena pemerintah tidak melupakan kami yang berada di ufuk Timur. Ini adalah internet publik pertama di Soe yang merupakan daerah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste," ujar Benny.
Bantuan Subsidi Tarif
Dirut Lintasarta Noor SDK Devi mengatakan pihaknya mendapat kontrak selama empat tahun untuk pengadaan perangkat PLIK di 1.515 kecamatan yang tersebar di daerah Bali-Nusa Tenggara, seluruh Kalimantan, Maluku, Irian Jaya Barat, Papua, Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Pada setiap lokasi PLIK, lanjutnya, Lintasarta menyediakan enam perangkat komputer lengkap dengan jaringannya dan seorang operator.
"Untuk mengantisipasi hambatan dari ketersediaan daya listrik, kami juga menyediakan mesin genset," ujarnya.
Menurut dia, warga dapat menikmati layanan internet murah karena mendapat subsidi dari pemerintah berkisar Rp1.500 per jam. Pengoperasiannya adalah menggunakan voucher yang bisa didapatkan di lokasi PLIK.
"Tarif yang disubsidi sangat jauh lebih rendah dari harga di pasar," ujarnya.
Ia menambahkan, biaya pemasangan perangkat jaringan internet dibiayai pemerintah berkisar Rp4 juta hingga Rp5,5 juta per titik. Sedangkan, nilai kontrak PLIK selama empat tahun sekitar Rp340 miliar.
Berita Lainnya
Menkominfo Luncurkan Sistem Aduan Konten Negatif Dengan Konsep "Ticketing"
16 August 2017 10:05 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB