Jelang Musim Tanam, Petani Siak Keluhkan Sulitnya Mendapat Air

id jelang musim, tanam petani, siak keluhkan, sulitnya mendapat air

Jelang Musim Tanam, Petani Siak Keluhkan Sulitnya Mendapat Air

Siak (Antarariau.com) - Petani Kampung Kemuning Muda, Kecamatan Bunga Raya, Kabupaten Siak, mengalami kesulitan dalam mengairi air ke sawahnya menjelang musim tanam padi kedua tahun 2017 ini.

"Kami saat ini kesulitan mencari air, sudah beberapa hari petani memompa air dari irigasi, namun tak juga bisa memenuhi sawah," kata Kepala Dusun II Kemuning Muda, Islahuddin, Senin.

Dia menyebutkan, petani sangat berharap pintu air yang ada di atas Sekundur Sembilan dibuka untuk dialirkan ke persawahan petani Kemuning Muda, khususnya di Dusun II Kampung Kemuning Muda Kecamatan Bungaraya.

"Air yang bisa dikatakan sangat minim yang ada di irigasi primer maupun sekunder menjadi rebutan petani Kemuning Muda. Petani yang terlambat mengelola sawah, mereka bisa terancam gagal tanam karena pasokan air habis," kata Ketua Gapoktan Kemuning Muda, Bunga Raya, Sukri.

Dia mengatakan, kondisi kesulitan mengairi air itu sempat dialami petani beberapa hari, lantaran pintu saluran primer dan sekunder tidak dibuka.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Budiman Shafari membenarkan bahwa petani sempat mengalami kesulitan mencari air untuk mengairi sawahnya karena menipisnya pasokan air serta sedang berada di musim kemarau.

"Itu sudah menjadi masalah dari dulu bila sedang berada di musim kemarau. Namun saat ini Dinas Pertanian yang bekerja sama dengan Gapoktan sedang membuka pintu air primer atau Tasik," kata Budi Shafari.

Dia menyebutkan, air dari saluran primer akan masuk ke saluran sekunder. Dari sanalah mereka (petani) akan memompa ke saluran tersier atau ke sawah-sawah petani.

"Saat ini irigasi saluran sekunder sudah berisi air. Tinggal dipompa ke saluran tersier atau sawah," kata dia.

Dia juga mengatakan, permasalahan kesulitan air menjelang musim tanam itu sulit ditangani karena faktor alam. Menurutnya, pemompaan air dari irigasi adalah salah satu solusinya.

"Dengan mesin pompa sebanyak enam unit, tiap Poktan akan mampu mengairi sawah-sawah mereka. Kedepan, jika dapat dukungan dari Dana Alokasi khusus (DAK), kita akan mencoba memberi bantuan pembuatan sumur dalam," kata Budi.