Ratusan Ribu Warga Bengkalis Adalah Pengangguran

id ratusan ribu, warga bengkalis, adalah pengangguran

Bengkalis, 25/5 (ANTARA) - Sedikitnya ada sekitar 385.045 orang warga Kabupaten Bengkalis, Riau, masih belum memiliki pekerjaan atau pengangguran.

Kepala Bidang Ketenagaan dan Pelatihan Tenaga Kerja, Disnaker Bengkalis, Maidi Poma, kepada ANTARA di Bengkalis, Selasa, menjelaskan, jumlah tersebut merupakan jumlah yang tersebar di delapan kecamatan se-Kabupaten Bengkalis.

"Setelah dilakukan pendataan penduduk dari delapan kecatan tersebut, jumlah pengangguran terbanyak terdapat di Kecamatan Mandau yakni ada sekitar 66 Ribu orang," katanya.

Dari total angka pengangguran atau pencari kerja (pencaker) sebanyak 223.166 orang yang tercatat sepanjang 2009, dikatakan Poma, sebelumnya ada sekitar 157.418 orang yang dinyakan sudah mendapatkan pekerjaan tetap. Atau sekitar 50 persen dari jumlah usia kerja yakni 498.338 orang, sepanjang tahun itu.

Sementara jumlah angkatan kerja dari data yang didapatkan, sekitar 385.045 orang, meliputi delapan kecamatan. Tingkat pengangguran terbesar terdapat di Kecamatan Mandau, dimana hampir 66 ribu orang atau sekitar 30 persen dari angkatan kerja, adalah pengangguran.

"Kondisi tersebut memerlukan kebijakan yang mengarah kepada investasi dengan membuka lapangan pekerjaan baru," tuturnya.

Untuk mengurangi tingginya angka pengangguran, jelas Poma, salah satu langklah lain yang dilakukan untuk mengurangi pengangguran adalah melaksanakan pelatihan atau kursus bagi pencari kerja. Pelatihan yang dimaksud bertujuan untuk membuat pencaker mandiri dan memiliki keterampilan yang dapat memacunya untuk memilki usaha sendiri.

Ditambahkannya sebagian besar lapangan pekerjaan berada di Kecamatan Mandau dan Pinggir, namun angka pengangguran di kecamatan tersebut malah yang tertinggi. Apalagi di Mandau dan Pinggir terdapat puluhan bahkan ratusan perusahaan berskala besar dan menengah.

"Faktor pengangguran di Mandau itu dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan tak sebanding dengan jumlah pencaker. Kemudian penyerapan naker di sektor formil masih minim, karena perusahaan-perusahaan besar yang menanamkan invetasinya di Bengkalis masih menggunakan naker dari luar daerah untuk pekerjaan teknis, ucap poma mengakhiri.