RS Di Melaka Menjadi Tujuan WNI

id rs di, melaka menjadi, tujuan wni

Melaka, 25/5 (ANTARA) - Sejumlah rumah sakit (RS) di Negeri Melaka, Malaysia menjelma menjadi salah satu tujuan warga negara Indonesia (WNI) untuk mendapatkan perawatan medis dengan pelayanan yang baik, namun lebih ekonomis.

"Kini Melaka juga menjadi salah satu daerah 'medical tourism' (wisata medis, red) bagi WNI karena biaya yang lebih murah, namun pelayan tak berbeda jauh dengan daerah lain di Malaysia," ujar Patient Relation Putra Specialist Hospital, Men Suresh, di Lapangan Terbang Antarabangsa, Melaka, Selasa.

Menurutnya, jumlah rumah sakit di negeri jiran itu kini berlomba memberikan penawaran paket wisata medis dengan harga yang terjangkau melalui kerja sama dengan sejumlah klinik atau pun rumah sakit yang ada di Indonesia seperti di Pulau Sumatera.

Kondisi itu juga didukung dengan transportasi yang ada dan menjembatani hubungan masyarakat kedua negara seperti maskapai Riau Airlines yang memiliki penerbangan reguler ke negeri yang berada di Semenanjung Malaysia itu melalui rute Pekanbaru-Melaka.

"Jika kita lihat setiap hari pasti ada orang dari Indonesia yang menumpang Riau Airlines untuk berobat ke Melaka dan kami juga terus membina hubungan baik dengan klinik yang ada seperti di Pekanbaru," jelasnya.

Supervisor Riau Airlines Melaka, Kelly Lim, mengaku, maskapai yang dikelolanya itu selain digunakan para pebisnis dari Malaysia menuju Pulau Sumatera juga digunakan oleh WNI yang hendak berobat.

"Sebagian penumpang kita memang adalah pebisnis baik dari Malaysia atau dari Indonesia, tetapi tidak sedikit juga mereka yang ingin berobat dan kami senang bisa membantu mereka yang sakit ketika berada di lapangan terbang," jelasnya.

Ketika meresmikan Lapangan Terbang Antarabangsa Melaka yang dilakukan Perdana Menteri Malaysia, Mohamad Najib bin Tun Abdul Razak, Menteri Besar (gubernur) Malaka, Mohamad Ali bin Mohamad Rustam, menyatakan, daerah itu telah maju dan menjadi tujuan "medical tourism".

"Malaka berkembang sangat pesat terutama di bidang pelayanan medis," ujarnya.

Gubernur Melaka itu mencatat, pada tahun 2008 sebanyak 67.175 orang berobat dengan uang yang dibelanjakan sebanyak 135 juta ringgit Malaysia dan setahun kemudian pada 2009 sebanyak 51.511 orang berobat dengan uang yang dibelanjakan 120 juta ringgit Malaysia.