Buaya Pemangsa Manusia Di Rohil Dibantai Pawang

id buaya pemangsa, manusia di, rohil dibantai pawang

Dumai, 3/6 (ANTARA) - Seekor buaya yang sempat menelan seorang manusia berusia 17 tahun bernama Suherman, warga Kecamatan Bangko, RT 03, RW 02, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, berhasil dibantai pawang buaya.

Kepala Polisi Resort (Kapolres) Rohil AKBP Bambang Sudarmadji saat dihubungi ANTARA dari Dumai, Rabu malam, mengatakan, penangkapan yang dilakukan warga bersama sejumlah pawang buaya yang sengaja diterjunkan untuk menangkap buaya tersebut berlangsung sejak awal hilangnya korban, Suherman.

"Setelah lebih dua minggu, di alur sungai Rimba Melintang yang berjarak sekitar 800 meter dari tempat kejadian naas tersebut ditemukan sarang sepasang buaya yang dicurigai pemangsa korban," tuturnya.

Melihat hal tersebut, kata Kapolres, warga bersama pawang kemudian melakukan pengintaian 24 jam sebelum kemudian berhasil menangkap serta membantai seekor buaya ganas berukuran idealnya buaya dewasa.

"Dari informasi yang saya terima, buaya itu memilki panjang sekitar 5 meter dan lebar tubuhnya sekitar 80 centimeter," terang Kapolres.

Setelah pawang berhasil membunuh buaya tersebut, ucap Bambang, warga kemudian berinisiatif untuk membedah tubuh buaya tersebut sebelum kemudian menemukan sisa tubuh manusia dengan kondisi yang tercincang-cincang akibat dikunyah grahang buaya.

"Untuk selanjutnya, kasus ini akan diantisipasi oleh tim penanggulangan dari instansi pemerintahan terkait yang memberdayakan lingkungan hidup dan hewan," paparnya.

Berdasarkan informasi warga setempat, sebelumnya buaya tersebut berhasil memangsa Suherman pada hari Rabu tertanggal 19 Mei 2010 saat korban sedang melakukan penangkapan ikan bersama salah seorang saudara laki-lakinya bernama Imin (30) di sungai Rimba Melintang, Kecamatan Kecamatan Bangko, Rohil.

Pada saat berada di tengah sungai, tiba-tiba seekor buaya menghantam sampan kayu yang ditumpanginya hingga terbalik dan seekor buaya dewasa tersebut kemudian dengan lahap memangsanya sebelum kemudian pergi.

Melihat peristiwa tragis itu, saudara korban, Imin kemudian bergegas beranjak dari sungai dan melaporkannya kepada sejumlah warga setempat.