Anak-anak Masih Bermain di Reruntuhan SD Rejosari

id anak-anak masih, bermain di, reruntuhan sd rejosari

Pekanbaru, 6/6 (ANTARA)- Anak-anak warga Jalan Taskurun, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Provinsi Riau masih bermain di sekitar reruntuhan SD 013 Rejosari, Marpoyan Damai yang dua pekan lalu merenggut nyawa Astrid Yulivia.

Dari pantauan ANTARA, Ahad dilaporkan, anak-anak tersebut masih bermain di reruntuhan bangunan sekolah yang diberi garis polisi tersebut, tanpa rasa takut.

Astrid Yulivia (6), anak seorang warga Jalan Belimbing, Kelurahan Wonorejo, Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru tewas mengenaskan. Gadis yang sedianya tahun ini mulai masuk sekolah tersebut meregang nyawa akibat tertimpa sisa tembok gedung eks SDN 013 Wonorejo yang terbakar 7 April 2009 itu pada Sabtu (15/5/10) sekitar pukul 10.00 WIB.

Di lokasi reruntuhan gedung itu, terlihat dengan riangnya anak-anak seakan lupa dua pekan lalu, ketika nyawa Astrid melayang akibat runtuhnya tembok SD yang terbakar tersebut.

"Kami tidak takut bermain di sini.Biasa-biasa saja," kata Yuliana, salah seorang anak yang sedang bermain.

Sementara itu, Adi, salah seorang pemuda setempat mengatakan sejak reruntuhan tersebut menelan korban jiwa masih banyak anak-anak yang bermain di daerah tersebut.

Hal ini tak lain disebabkan banyaknya penjual makanan yang berada di sekitar reruntuhan sekolah tersebut.

"Oleh karena itu, banyak anak-anak yang bermain. Banyaknya penjual makanan menjadi daya tarik anak-anak datang ke lokasi sekolah tersebut," ujar Adi.

Ia mengharapkan pihak Dinas Pendidikan segera merobohkan gedung itu agar tidak ada lagi korban jiwa.

Menurut dia, cukup Astrid saja yang mengalami hal tersebut akibat keteledoran pemerintah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Yuzamri Yakub mengatakan yang akan merobohkan bangunan tersebut adalah pihak kontraktor pemenang lelang tersebut.

"Jadi tidak mungkin dirobohkan begitu saja, karena itu merupakan tugas kontraktor pemenang lelang yang akan diumumkan dalam waktu dekat," katanya.

Disinggung mengenai bahaya yang menimpa anak-anak, ia mengimbau agar orang tua melarang anaknya jangan bermain di sekitar sekolah itu.

SDN 013 Rejosari tersebut terbakar pada 9 April 2009, namun lebih dari satu tahun SD tersebut tetap terbengkalai dengan alasan dana.