FKPMR Desak Pembentukan Tim Independen Bentrokan Kuansing

id fkpmr desak, pembentukan tim, independen bentrokan kuansing

Pekanbaru, 10/6 (ANTARA) - Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) meminta pemerintah untuk segera membentuk tim independen untuk menyelesaikan konflik berdarah yang telah menelan korban jiwa di Desa Koto Cengar Kecamatan Kuantan Mudik di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

"Konflik ini sudah dalam tingkat yang mengkhawatirkan karena sudah jatuh korban jiwa, karena itu pemerintah harus segera membuat tim independen yang bisa mengakomodir semua pihak yang bertikai," kata Ketua FKPMR, Abbas Djamil, di Pekanbaru, Kamis.

Dua warga tertembak, satu diantaranya meninggal dunia, akibat bentrokan antara polisi dan warga pada Selasa (8/6) lalu. Insiden tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan warga terhadap bagi hasil panen kebun plasma seluas 9.340 hektar (ha) yang dikelola perusahaan KUD Prima Sehati bersama perusahaan perkebunan swasta.

Menurut Abbas, pembentukan tim independen akan berfungsi untuk mencari fakta serta diharapkan mampu memediasi kedua pihak yang berkonflik. Sebabnya, warga mulai kehilangan kepercayaan terhadap pihak kepolisian yang dinilai lamban untuk menjelaskan perihal insiden penembakan sehingga jatuh korban jiwa.

"Saya khawatir konflik ini akan makin meluas sehingga merugikan warga dan juga mengganggu iklim investasi," katanya.

Ia menduga banyak kepentingan yang terlibat di dalam konflik tersebut. Menurut informasi, saham KUD Prima Sehati juga dimiliki pejabat daerah hingga mantan kepala daerah. Oknum KUD juga diduga kuat kerap memanipulasi hasil panen sawit sehingga petani mendapatkan bagi hasil lebih rendah dari seharusnya.

"Fakta-fakta harus diungkap. Tapi yang terpenting kondisi harus kondusif terlebih dulu," katanya.

Menurut dia, pemerintah harus menanggapi serius kasus bentrokan Kuansing karena insiden penembakan warga bisa menyeret opini publik mengenai pelanggaran HAM.