TNI AL Dumai Rutin Berpatroli Cegah Penyeludupan

id tni al, dumai rutin, berpatroli cegah penyeludupan

Dumai, 15/6 (ANTARA) - TNI Angkatan Laut berjanji akan terus menerapkan patroli rutin diperairan Riau, khususnya di Dumai guna mencegah masuknya mafia penyelundup.

"Perairan Dumai yang cukup padat dengan aktifitas keluar masuk kapal baik kapal domestik maupun berbendera luar negeri, tentu menjadi salah satu kawasan yang harus selalu dijaga dan dikawal oleh patroli dari Lanal Dumai," kata Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Gig JM Sipasulta di Dumai, Selasa.

Berkaitan dengan itu, jajaran TNI AL akan tetap melakukan patroli rutin pada seluruh perairan yang menjadi tanggung jawab pihaknya. Selain itu patroli dan pengawasan dan pengamanan kawasan perairan pihaknya dibantu oleh kapal-kapal KRI dari Armabar.

"Memang hingga saat ini kawasan perairan di wilayah Dumai dan sekitarnya tetap dalam kondisi aman tanpa gangguan. Namun bukan berarti kawasan perairan itu luput dari pengawasan. Kita tetap melakukan pengawasan secara rutin dan akan berlangsung setiap harinya," tutur Sipasulta.

Terlepas dari maraknya peredaran narkotik yang ditandai dengan penangkapan yang dilakukan pihak Bea dan Cukai (BC) Dumai dalam empat bulan terakhir, menurut Sipasulta, hal itu juga telah diantisipasinya dengan melakukan razia kapal bermuatan.

"Perairan Selat Malaka merupakan salah satu perairan yang padat akan aktivitas laut. Perairan Dumai juga salah satu perairan yang cukup dekat dan berhubungan langsung dengan selat Malaka. Makanya pengawasan perlu terus dilakukan secara intensif agar kemungkinan-kemungkinan terburuk dapat berkurang atau terhindarkan," paparnya.

Sebelumnya, dipelabuhan Internasional Dumai, petugas BC telah berhasil mengamankan sedikitnya 20 kilogram berbagai jenis narkotika yang dibawa sejumlah kurir warga negara Indonesia (WNI).

Beberapa rangkaian pengungkapan kasus penyelundupan narkotika tersebut diakhiri oleh kurir berinisia, AN, warga Provinsi Jawa Barat yang berkedapatan membawa 7,19 kilogram narkotika jenis sabu-sabu senilai Rp14 miliar, waktu penangkapan itu dilakukan pada Jumat, 11 Juni 2010.

Pada Kamis 3 Juni 2010, petugas BC berhasil pula mengamankan 6,35 kilogram narkotika jenis sabu-sabu senilai Rp13 miliar dari dua muda mudi asal Jakarta. Dan pada 30 Mei 2010 BC mengamankan 3,25 kilogram opium atau bahan dasar sabu-sabu senilai Rp6,5 miliar dari tangan seorang wanita yang juga warga Jakarta.

Rangkaian pengungkapan tersebut ditambah lagi pada hari-hari sebelumnya dengan total narkotika seberat 8 kilogram senilai Rp16 miliar dari tangan empat tersangka yang berbeda namun tetap dilokasi sama, Pelabuhan Internasional Dumai.